Bismillah
Semalam, saya buka semula blog persendirian lama yang telah saya tinggalkan. Ada satu artikel yang menarik untuk saya kongsi di sini. Saya yakin ramai yang pernah baca dan fahaminya. Tetapi kita selalu lupa, termasuk saya.
Hati... jadikan ia seluas dunia...
Alkisahnya.. ada seorang guru yang terkenal bijaksana. Pada suatu pagi didatangi seorang pemuda dengan langkah lonalai dan rambut kusut masai..
Pemuda tersebut sepertu dirundung masalah. Tanpa membuang masa, dia mengungkapkan keresahannya : impiannya gagal, karier, cinta dan hidupnya tak pernah berakhir bahagia.
Sang guru mendengar dengan teliti dan saksama. Dia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tetamunya itu untuk mengambil segelas air. Dia taburkan garam itu ke dalam gelas, lalu dikacau denga sudu.
"Cuba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya?" tanya guru tadi.
"Masin dan pahit, pahit sekali," jawab pemuda itu lalu meludah ke tanah.
Si guru hanya tersenyum. Dia lalu mengajak pemuda berjalan ke tepi telaga di hutan tempat kediamannya. Si guru lalu menaburkan segenggam garam ke dalam telaga. Dengan sebilah kayu, diaduknya air telaga, membuat gelombang dan riak kecil.
Setelah air telaga tenang, ia pun berkata, "Cuba ambil air daripada telaga ini, dan katakan bagaimana rasanya,"
"Segar," jawab pemuda tadi.
"Apakah kamu masih merasa garam di dalam air tersebut?" tanya guru.
"Tidak," jawab pemuda.
Si guru menepuk-nepuk belakang anak muda tersebut lalu mengajaknya duduk bersimpuh di tepi telaga.
"Anak muda, dengarlah! Pahitnya kehidupan seumpama segenggam garam. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang tetap akan sama. Tetapi kepahitan yang kita rasakan, sangat bergantung kepada wadah yang kita guna.
Kepahitan itu selalu berasal daripada bagaimana cara kita meletakkan segalanya. Itu semua bergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan atau kegagalan dalam hidup, ada satu hal yang boleh kamu lakukan.
LAPANGKANLAH DADAMU UNTUK KAMU TERIMA SETIAP KEPAHITAN ITU. LUASKAN CARA PANDANG TERHADAP KEHIDUPAN.
Kamu akan banyak belajar dari keluasan itu.
HATIMU anakku, adalah wadah itu.
BATINMU adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jadi jangan jadikan hatimuitu seperti gelas, buatlah hatimu seluas telaga yang mampu merendam setiap kepahitan….
HATI YANG SELUAS DUNIA"
AS LONG AS YOU HAVE FAITH IN ALLAH—DON’T BE SAD
Some people would be pleased with their Lord when the things were easy,
But they would begrudge His decrees when the things became tough,
And ALLAH said about them:
" If good befalls him, he is content therewith ; but if a trial befalls him,he turns back on his face (eg:reverts back to disbelief after embracing Islam), HE LOSES BOTH THIS WORLD ANDTHE HEREAFTER" (22:11)
"Be happy, at peace and joyful and don’t be sad!"
-excerpted frm the book written by Shaykh ‘Aaidh ibn Abdullah al-Qarni—> "Don’t Be Sad"
Wallahua’lam